"Dark Horse", Album Musikal dan Pergolakan Hidup George Harrison
Hai semua…! Selamat datang kembali di Wararuchiblog. Bagaimana kabar kalian? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya...
Pada sesi 'Cerita Album Musik' kali ini, Wararuchiblog akan mengulas album berjudul "Dark Horse", milik musisi rock legendaris, George Harrison.
Album studio ke 5 George Harrison ini terasa sangat unik. Berbeda dengan album-album sebelumnya, pada album ini George mulai menggunakan elemen-elemen musik Jazz, funk dan soul dalam lagu-lagunya.
Dark Horse
Track List :
1. Hari's On Tour
2. Simply Shady
3. So Sad
4. Bye Bye Love
5. Maya Love
6. Ding Dong, Ding Dong
7. Dark Horse
8. Far East Man
9. It Is "He" (Jai Sri Khrisna)
10 I Don't Care Anymore (Bonus Track)
11. Dark Horse-Early Take (Bonus Track)
Sebelum perilisan album ini, George Harrison melakukan tur di Amerika Utara beserta kawan-kawannya. Selama tur ini George banyak melakukan rekaman untuk album, melanjutkan kegiatan rekaman yang sebelumnya dilakukan di kediamanannya di Friar Park.
Tur Solo di Amerika Utara...
"Dark Horse Tour" adalah tur solo penuh George Harrison yang dilaksanakan di wilayah Amerika Utara pada bulan November tahun 1974. Tur solo ini dilakukan sebelum perilisan album studio ke 5 George Harrison, yaitu "Dark Horse".
Tur solo ini menjadikan George Harrison sebagai mantan anggota The Beatles pertama yang melakukan tur solo di Amerika Utara.
Dark Horse Tour dilaksanakan di dua negara, yaitu Amerika Serikat dan Kanada. Konser pembuka dilakukan di Vancouver, Kanada, pada tanggal 2 November 1974. Setelah itu konser dilaksanakan bergantian di dua negara tersebut, sesuai dengan jadwal.
Penampilan George Harrison dalam "Dark Horse Tour". Ia menjadi mantan Beatles pertama yang melakukan tur solo di Amerika Utara |
Sama seperti "Concert For Bangladesh" di tahun 1971, pada "Dark Horse Tour" ini George Harrison juga berkolaborasi dengan Ravi Shankar, seorang pemain Sitar professional asal India. George Harrison juga telah menandatangani Ravi Shankar's dengan label rekaman miliknya, yaitu "Dark Horse Records".
Selain Ravi, musisi lain dari "Concert For Bangladesh" yang juga tampil di tur ini adalah Jim Kelner dan Andy Newmark pada drum, Chuk Findlay pada trumpet, serta Billy Preston yang memainkan beberapa instrument, seperti Organ, Clavinet, dan Synthesizer. Selain bermain instrument, ia juga tampil menyanyikan beberapa lagu terbaiknya, seperti "Will It Go Round In Circles" dan "Nothing From Nothing".
Musisi lainnya yang ikut menyukseskan tur ini adalah para personel dari grup musik asal Amerika, L.A. Express. Mereka adalah Tom Scott dan Jin Horn pada saksofon, serta Robben Ford pada gitar. Nantinya mereka bertiga juga akan ikut membantu George dalam proses perekaman album "Dark Horse".
Selama tur yang berlangsung hampir satu bulan, George Harrison sebenarnya tidak berada dalam kondisi fisik terbaiknya. Ia menjalani tur dengan radang tenggorokan, dan sering berkumur dengan campuran madu, cuka, dan air hangat untuk meringankan gejala.
Situasi ini sangat tidak menguntungkan, terutama untuk George. Dengan kondisinya itu ia harus tampil dengan jadwal konser yang padat, bahkan banyak konser yang dilakukan 2 kali dalam sehari.
Namun dengan segala keterbatasan yang dia alami, konser tetap berjalan dengan lancar, tidak ada konser yang ditunda ataupun dibatalkan. Band tetap bisa tampil luar biasa, meskipun ada beragam kritik yang mereka dapatkan.
Tur berlangsung dengan baik, namun menuai beragam kritik. Salah satu penyebabnya adalah karena dominannya musik India yang ditampilkan selama konser. |
Beberapa kritik negatif yang diterima George berasal dari keputusannya untuk menampilakn musik India yang sangat dominan pada konser. George Harrison yang mengalami radang tenggorokan selama tur berjalan memilih untuk menampilkan Ravi Shankar secara dominan di setiap konser.
Para penggemar di Amerika sangat merindukan The Beatles untuk bisa tur lagi di negara mereka. Kunjungan terakhir The Beatles ke Amerika adalah pada tahun 1966, maka dari itu tur George Harrison ini sejatinya menjadi ajang nostalgia yang sangat dinantikan.
Namun ekspetasi yang tinggi dari penggemar nampaknya belum bisa terealisasikan sepenuhnya. George menuai kritik karena lagu-lagu yang ia bawakan. Lagu-lagu lawas seperti "In My Life", "While My Guitar Gently Wheeps", dan "Something" dibawakan pada saat tur, namun dengan lirik yang diubah agar sesuai dengan tranformasi spiritual pribadi George.
Meski George sempat kesal terhadap kritik-kritik itu, masalah ini tidak sampai berlarut-larut hingga menimbulkan ketegangan diantara para musisi.
Perekaman Awal Album Dark Horse...
Pengerjaan untuk album "Dark Horse" sudah dimulai pada bulan November 1973 di Friar Park, sebuah mansion kediaman George Harrison.
Pada sesi perekaman awal, musisi yang terlibat masih sama dengan susunan musisi yang muncul dalam album "Living In The Material World" (1973). Meraka adalah Ringo Starr pada drum, Jim Keltner pada drum, Klaus Voormann pada bass, serta Garry Wright dan Nicky Hopkins yang bergantian pada keyboard.
Sesi perekaman dimulai dengan trek dasar untuk lagu "Ding Dong, Ding Dong", "Dark Horse-EalyTake", dan "So Sad".
Pada bulan maret 1975, Alvin Lee dari band Ten Years After dan Ronnie Wood dari Rolling Stone menambahkan bagian-bagian lead gitar untuk lagu "Ding Dong, Ding Dong".
George Harrison mengundang L.A.Express ke Friar Park...
Pada April 1974, George Harrison datang ke New Victoria Theatre di London untuk menonton konser Joni Mitchell. Konser Mitchel pada hari itu didukung oleh L.A.Express, band jazz-rock yang dipimpin oleh Tom Scott, pemain saksofon dan suling pada band tersebut.
George yang terkesan dengan penampilan band pendukung itu lalu mengundang L.A.Express ke Friar Park, terkait dengan projek album "Dark Horse".
Setelah itu, George, Scott, Robben Ford (gitar), Roger Kellaway (keyboards), Max Bennet (bass), dan John Guerin (drum) merekam trek instrumental yang menjadi lagu pembuka untuk album, yaitu "Hari's On Tour (Express)". Mereka juga melakukan perekaman untuk lagu "Simply Shady" yang juga muncul dalam album.
Tom Scott untuk sementara tinggal di Friar Park, sambil merekam bagian horn untuk lagu "Ding Ding, Ding Dong", dan juga persiapan untuk perekaman 2 lagu lainnya.
Rekaman, Persiapan Untuk "Dark Horse Tour", dan Radang Tenggorokan...
Pada akhir Agustus, George kembali mengerjakan album bersama Billy Preston, Scott, Andy Newmark (drum), dan Willie Weeks (bass). Mereka merekam "Maya Love", "Far East Man", dan "It Is "He" (Jai Sri Krishna)".
Selain mengerjakan rekaman untuk album, mereka juga melakukan mempersiapkan untuk Dark Horse Tour. Di awal Oktober George tiba di Los Angeles untuk melakukan persiapan tur. Berbagai persiapan tur ini dilakukan George dengan kondisi suara yang buruk. Dengan perlunya ia menyelesaikan album baru, George berada dalam situasi yang agak berat.
George menggunakan A&M Studio di Hollywood (sekarang bernama Henson Recording Studio) untuk berlatih 'Sound Stage' bersama band turnya. Di saat yang sama, ia melakukan rekaman di A&M Studio untuk menyelesaikan lagu-lagu yang telah di rekam sebelumnya di Friar Park. Di studio ini juga George banyak merekam vocal untuk lagu "Dark Horse".
Pada masa-masa ini George sudah didiagnosa mengalami radang tenggorokan (laryngitis). Menurut Scott, pada malam hari George melakukan rekaman sendirian di studio untuk mengerjakan lagu "Bye Bye Love". George melakukan rekaman untuk beberapa instrument, seperti moog synthesizer, piano elektrik, drum, dan gitar.
Selanjutnya George mulai merekam "I Don't Care Anymore". Lagu ini sebenarnya tidak termasuk dalam album, tetapi akhirnya menjadi "b-side" untuk lagu Dark Horse pada perilisannya di Amerika Serikat. Sedangkan di Inggris, "I Don't Care Anymore" menjadi "b-side" untuk "Ding Dong, Ding Dong".
Uniknya, George 'membuang' seluruh rekaman yang telah dikerjakan di Friar Park. Ia merekam ulang rekaman-rekaman tersebut selama tur, bersama musisi-musisi yang berpartisipasi dalam "Dark Horse Tour".
Perilisan dan Penjualan Album...
Album ini dirilis pada 9 Desember 1974 di Amerika Serikat, sebelumnya George telah merilis "Dark Horse" sebagai single di pertengahan November. Di Inggris, George juga merilis lead single, single yang ia rilis adalah "Ding Dong, Ding Dong". Perilisan album di Inggris ditunda hingga tur berakhir, yaitu pada 20 Desember 1974.
Penjualan album "Dark Horse" awalnya sangat bagus di Amerika, album ini mendapat penghargaan gold disc untuk pre-ordernya. "Dark Horse" berhasil menduduki peringkat 4 di Billboard 200, namun peringkat 4 ini hanya bertahan selama 17 minggu. Pada awal Februari 1975, album ini menduduki peringkat 42 dalam RPM Top 100 di Kanada, namun tidak lama kemudian album ini keluar dari top 100.
"Dark Horse" juga gagal masuk dalam UK's Top 50 Album Chart. Sebuah hasil yang kurang memuaskan sebagai mantan Beatles, Ringo Starr sebelumnya juga gagal masuk chart ini untuk albumnya yang berjudul "Beaucoups Of Blues" (1970). Hal ini cukup kontras dari 3 album George sebelumnya yang selalu menduduki peringkat 1 atau 2.
Sungguh disayangkan, majalah Rolling Stone yang sebelumnya selalu mendukung karya George sejak 1970, kini juga turut memberikan kritik negatif untuk album "Dark Horse". Kritik ini bahkan tidak berubah selama dekade-dekade berikutnya, George pun akhirnya tidak sepenuhnya dapat memaafkan majalah itu, atas perlakuan yang diterimanya selama periode ini.
*(Sebenarnya terdapat cukup banyak kritikan negatif yang dilayangkan untuk album ini. Agar tidak terlalu panjang dan akhirnya melenceng dari topik bahasan, ulasan mengenai beragam kritik tersebut akan dibahas pada artikel-artikel berikutnya)
Dibalik kritik pedas dan posisi chart yang kurang memuaskan, album ini ternyata menghasilkan tanggapan positif dari beberapa pihak. Majalah Billboard menyatakan "Dark Horse" sebagai album yang paling menjadi sorotan pada periode itu. George Harrison juga dianggap menghasilkan aliran musik baru.
Brian Harrigan dalam Melody Maker Magazine menyebut jenis musik yang digunakan dalam album "Dark Horse" sebagai musik Country and Eastern. Harrigan juga memuji permainan slide gitar yang indah dan vocal yang luar biasa. Harrigan dalam Melody Maker Magazine menuis "Yep, si 'koboi suci' (George) ini telah menghasilkan sesuatu yang bagus"
Meskipun ada beberapa lagu yang menurutnya terlalu panjang, Harrigan tidak begitu mempersalahkannya. Harrigan justru menanyakan kebenaran akan laporan negatif yang ditujukan ke album "Dark Horse" beserta tur George di Amerika Utara Bersama Ravi Shankar.
Michael Gross, aktor asal Amerika Serikat berpendapat bahwa "Dark Horse" memiliki kualitas yang setara dengan "All Thing Must Pass", di beberapa lagu bahkan terlihat kualitas lebih dari album "Dark Horse".
Gross menggambarkan "So Sad" sebagai lagu yang mewah. Lagu-lagu lain seperti "Ding Dong, Ding Dong", "Dark Horse", dan "Far East Man", menurutnya adalah lagu yang sederhana namun sangat bagus.
Perilisan Kembali di Tahun 2014
Album "Dark Horse" dirilis kembali dalam bentuk CD pada Januari 1992. Pada bulan September 2014 album ini dibuat ulang (emastered) dan diterbitkan kembali sebagai bagian dari box set George Harrison yang bertajuk "The Apple Years 1968-75".
The Apple Years 1968-75 |
Pada box set inilah lagu "I Don't Care Anymore" dimasukan sebagai bagian dalam album "Dark Horse", dimana sebelumnya hanya sebagai trek bonus dan tidak pernah dirilis.
Kesimpulan Dari Penulis...
"Dark Horse" merupakan salah satu album George Harrison yang paling banyak mendapat sorotan, baik sebelum ataupun sesudah perilisannya. Menurut saya pribadi, album ini adalah salah satu karya besar yang pernah diciptakan George.
Saya dapat mengatakan, George adalah musisi yang benar-benar mencintai musik dan sangat komitmen dengan pekerjaannya. Album Dark Horse ini direkam selama periode pergolakan panjang dalam kehidupan pribadi George.
Pada saat itu ia tengah berjuang dalam urusan bisnis, yaitu membangun studio rekaman miliknya yang bernama"Dark Horse Records". Pada periode ini George juga menghadapi masalah rumah tangga dengan istrinya, Pattie Boyd. Ditambah lagi ia juga didiagnosa mengalami radang tenggorokan.
Meski begitu, George tetap berhasil melalui itu semua dan sukses merilis album studio ke 5 ini. Album ini menunjukan kejeniusannya sebagai pencipta lagu. Dan tidak lupa, ia adalah salah satu mantan anggota The Beatles, salah satu band yang paling berpengaruh dalam industry musik rock.
Pernahkah kamu mendengarkan suatu lagu/album, namun kamu sangat membenci lagu-lagu tersebut? Lagunya sangat mengganggu dan tidak enak didengar. Tapi setelah kamu dengarkan kembali berulang-ulang, barulah kamu menyadari bahwa lagu tersebut adalah salah satu karya terbaik yang pernah kamu dengar.
Kalau kamu pernah mengalami hal tersebut, "Dark Horse", album karya George Harrison harus ada dalam daftar itu.
Baiklah sekian ulasan panjang mengenai album "Dark Horse" karya George Harrison. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat memperkaya lagi wawasan kamu mengenai cerita dibalik album-album musik dunia.
Jangan lupa untuk ikut membantu mengembangkan blog ini dengan berkomentar atau share artikel ini ke teman-teman kamu. Terimakasihhh...
Sumber Gambar :
- http://www.defunkd.com/product/MA1361375514/vintage-darkhorse-george-harrison-1974-tour-crew-shirt-s
- https://www.beatlesbible.com/gallery/george-harrison/george-harrison-dark-horse/
- http://www.bekkoame.ne.jp/~garp/hari/live74.htm
- http://johnguerindiscography.blogspot.com/2012/07/joni-mitchell-la-express-new-victoria.html
- https://time.com/3877705/concert-for-bangladesh-photos-from-the-first-ever-benefit-rock-show/
- https://www.amazon.com/Apple-Years-1968-75-W-Dvd/dp/B00MB7S2LE
Comments
Post a Comment
Ayo kembangkan blog ini dengan meninggalkan komentar ;)